Soppeng – SDN 237 Aletellue melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Pelestarian Budaya Lokal pada Jumat (7/12). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan aneka kue tradisional khas daerah kepada para siswa, sekaligus menanamkan nilai cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.
Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenal, mencicipi, dan bahkan mencoba membuat beberapa jenis kue tradisional seperti barongko, lapis, talam ubi, dan onde-onde. Kepala SDN 237 Aletellue, Muhlis, S. Pd., M. Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk melestarikan budaya kuliner tradisional di tengah maraknya makanan modern.
"Kue tradisional adalah bagian dari identitas budaya kita yang harus terus dilestarikan. Melalui P5 ini, kami ingin siswa tidak hanya mengenal kue tersebut, tetapi juga memahami nilai sejarah, proses pembuatannya, dan makna kebersamaan yang terkandung dalam budaya kuliner kita," ujar Muhlis.
Selain pengenalan kue tradisional, siswa juga diajak untuk berdiskusi tentang manfaat makanan sehat dan alami yang menjadi ciri khas kuliner tradisional. Guru-guru dan orang tua siswa turut berkontribusi dengan membawa berbagai kue tradisional sebagai bahan edukasi dan praktik.
Salah satu siswa, Fitri, menyampaikan kegembiraannya setelah mengikuti kegiatan tersebut. "Saya senang bisa belajar membuat kue barongko. Ternyata bahannya mudah dan rasanya enak. Sekarang saya ingin membuatnya bersama ibu di rumah," ujarnya dengan antusias.
Muhlis berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin, tidak hanya untuk memperkuat profil pelajar Pancasila, tetapi juga untuk memastikan bahwa generasi muda tetap mengenal dan mencintai budaya lokal mereka. "Kue tradisional bukan hanya makanan; ia adalah cerita tentang kehidupan nenek moyang kita. Tugas kita adalah memastikan cerita itu terus hidup," tutup Muhlis.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan masyarakat sekitar, yang melihatnya sebagai wujud nyata kepedulian sekolah terhadap pelestarian budaya lokal.
0 Comments